Pages

Senin, 05 Desember 2011

Pesawat Antariksa MAVEN Selidiki Planet Mars

Pesawat antariksa MAVEN yang akan diluncurkan akhir tahun 2013, akan menyelidiki lapisan atmosfir teratas dan iklim Mars.

Misi pesawat antariksa MAVEN adalah mengungkap beberapa misteri mengenai evolusi iklim planet Mars.

Badan antariksa Amerika, NASA telah menyetujui rancangan satelit Mars-nya yang baru MAVEN yang akan menjadi pesawat antariksa pertama untuk menyelidiki lapisan atmosfir paling atas dan iklim pada planet merah itu. Demikian laporan yang dikutip dari VOANWS, Rabu (27/7)

NASA mengatakan proyek itu mencapai kemajuan besar akhir minggu lalu ketika lolos dalam Uji Kritis Rancangan sehingga pembuatan satelit itu kini bisa dimulai.

Para insinyur dari Universitas Colorado di Boulder merancang pesawat antariksa MAVEN yang dijadwalkan akan diluncurkan akhir 2013. Setelah penerbangan 10 bulan, pesawat itu akan memulai misinya selama setahun mengitari Mars.

NASA mengatakan tujuan misi MAVEN adalah mengungkap beberapa misteri mengenai evolusi iklim mars.

Salah satu manajer MAVEN (Bruce Jakosky dari Universitas Colorado di Boulder) mengatakan memahami bagaimana dan mengapa atmosfir Mars berubah adalah tujuan ilmiah penting bagi misi itu. Pengetahuan mengenai iklim Mars penting bagi misi-misi berawak di masa depan disana dan juga bisa menjadi petunjuk mengapa iklim bumi berubah. 

menuju ke sumber surabayawebs.com

Rahasia Suku Maya : Perubahan Jajaran Bintang

Ternyata suku Maya masih menyimpan satu lagi rahasia, yaitu seputar perubahan jajaran bintang setiap 25.800 tahun. Pada saat itu, matahari akan sejajar dengan pusat Galaksi Bima Sakti dan itu akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012. Sejumlah astronom mengatakan fenomena tersebut tak akan banyak berpengaruh pada bumi, tapi astronom lain tak sependapat, mereka mengatakan banyak pengaruh yang akan terjadi pada bumi jika fenomena itu terjadi.

Kecepatan Cahaya Dalam Al Qur'an


Bagi umat muslim, al-qur'an adalah sebuah kitab suci yang memiliki semua rahasia kehidupan. Dalam postingan Arieffan's World kali ini, saya akan membahas salah satu ilmu pengetahuan yang ada di dalam al-qur'an yang mungkin tidak diketahui semua orang, yakni tentang kecepatan cahaya -yang masih merupakan misteri bagi para ilmuwan-. Benar, jika kita tafsirkan dengan benar di dalam al-qur'an akan ditemukan rumus kecepatan cahaya yang ternyata jika dicocokkan dengan angka-angka temuan para ilmuwan tidak jauh berbeda.

Kecepatan Cahaya, Kecepatan gelombang elektro magnetic yg tercepat di jagat ini, yaitu: 299792.5 Km/detik, yang baru diketahui abad 20, ternyata telah ditulis Qur’an 1400 Tahun yang lalu.

Mungkin kita pernah tahu jika konstanta C, atau kecepatan cahaya yaitu kecepatan tercepat di jagat raya ini diukur, dihitung atau ditentukan oleh berbagai institusi berikut:

US National Bureau of Standards, C = 299792.4574 + 0.0011 km/det

The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/det

Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik".

Sekarang, mari kita lihat apa yg Qur’an tulis tentang kecepatan cahaya.

Qs. 10 Yunus: 5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (jalan-jalan) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui.

Qs. 21 Anbiyaa: 33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

Qs. 32 Sajdah: 5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

Sekarang, mari kita perhatikan dengan seksama.
Jarak yang dicapai “Sang urusan” selama 1 hari = jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan.

C . t = 12000 . L
dimana : C = kecepatan Sang urusan
t = waktu selama satu hari
L = panjang rute edar bulan selama satu bulan

Sekarang, sistem kalender telah diuji mendapatkan nilai C yang sama dengan nilai C yang sudah diketahui setelah pengukuran.

Ada dua macam system kalender bulan:
1. Sistem sinodik, didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi.
1 hari = 24 jam
1 bulan = 29.53059 hari

2. Sistem sidereal, didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang
dan alam semesta.
1 hari = 23 jam 56 menit 4.0906 detik = 86164.0906 detik
1 bulan = 27.321661 hari
Bulan kembali ke posisi semula tepat pada garis lurus antara matahari dan bumi
. Periode ini disebut “satu bulan sinodik”

Selanjutnya perhatikan rute bulan selama satu bulan sidereal, Rutenya bukan berupa lingkaran seperti yang mungkin anda bayangkan melainkan berbentuk kurva yang panjangnya L = v . T.

Dimana:
v = kecepatan bulan
T = periode revolusi bulan
= 27.321661 hari
a = 27.321661 days/365.25636 days x 360 o = 26.92848o

Ada dua tipe kecepatan bulan :
1. Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan
rumus berikut: ve = 2 . p . R / T

dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km
T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam
Jadi ve = 2 * 3.14162 * 384264 km / 655.71986 jam
= 3682.07 km/jam

2. Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Yang ini yang akan diperlukan. Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus a, sehingga: v = Ve * Cos a

Dimana a adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sidereal
a = 26.92848o
Bandingkan C (kecepatan sang urusan) hasil perhitungan dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui !

Jika:
L = v . T
v = Ve * Cos a
Ve = 3682.07 km/jam
a = 26.92848 o
T = 655.71986 jam
t = 86164.0906 detik

Maka:
C . t = 12000 . L
C . t = 12000 . v . T
C . t = 12000 . (Ve * Cos a) . T
C = 12000 . ve . Cos a . T / t
C = 12000 * 3682.07 km/jam * 0.89157 * 655.71986 jam / 86164.0906 detik
C = 299792.5 km/det

Sekarang,,, mari kita bandingkan antara perhitungan yg ditulis Qur’an dengan perhitungan abad 20.

Qur’an --------------------------------------> C = 299792.5 Km/detik
US National Bureau of Standards, ------> C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik
The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik

Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik".

Kesimpulan dari Profesor Elnaby:
“Perhitungan ini membuktikan keakuratan dan konsistensi nilai konstanta C hasil pengukuran selama ini dan juga mnunjukkan kebenaran AlQuranul karim sebagai wahyu yang patut dipelajari dengan analisis yang tajam karena penulisnya adalah ALLAH, Sang Pencipta Alam Semesta Raya.”

Elnaby, M.H, 1990, A New Astronomical Quranic Method for The Determination of The Greatest Speed C

Fix, John D, 1995, Astronomy, Journey of the Cosmic Frontier, 1st edition, Mosby-Year Book, Inc., St Louis, Missouri

The Urantia Books


TENTANG BUKU URANTIA
 
Buku Urantia adalah sebuah publikasi unik bagi penduduk planet kita, Urantia. Buku Urantia bagi penganutnya dipercaya bukan dibuat oleh manusia. Penulisnya adalah sebuah tim gabungan terdiri dari beberapa puluh pribadi roh dan malaikat. Tim ini dipimpin seorang Konselor Ilahi dari ibukota alam semesta super manusia. Tebal buku ini 2097 halaman dalam bahasa Inggris. Terdiri dari 196 paper atau makalah. Ada pribadi roh yang menulis satu, dua, atau lebih paper.  Sepertiga buku ini, sekitar 770 halaman ditulis oleh satu tim makhluk-tengah (midwayers). Di bahasa Indonesia sulit dicari padanan katanya. Ketika menyebut midwayers sebagai jin, banyak yang protes, jadi digunakan istilah makhluk-tengah (antara manusia dan malaikat). Tulisan para makhluk tengah ini adalah catatan riwayat hidup Yesus ketika hidup di dunia, yang konon dianggap jauh lebih lengkap dan urut daripada kitab Injil.

Sumber data utamanya adalah ingatan manusia yang menyaksikan, kemudian makhluk-tengah yang juga menyaksikan, dan terakhir sebagian kecil adalah dari alam roh. Mereka percaya bahwa pemerintahan alam semesta merekam setiap peristiwa, bahkan setiap pikiran manusia bernilai kekekalan.

Urantia Book diwahyukan pada tahun 1934-1939 di Chicago, 533 Diversey Parkway, USA. Penerimanya adalah sebuah forum, sekelompok orang sekitar 30 orang terpelajar, dan disampaikan dengan bantuan seorang makhluk-tengah. Paper demi paper disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan Forum itu. Teks aslinya masih disimpan, dan setelah diedit dan diketik, diterbitkan tahun 1955.  Penulisan ini tidak lepas dari keberadaan seorang dokter ahli bedah dan psikiatri yang bernama Dr. William S. Sadler (1875-1969) serta istrinya Dr. Lena Sadler. Mereka percaya bahwa Buku Urantia bukan ditulis oleh manusia, walaupun kemudian diketik dan diterbitkan manusia. Teks aslinya adalah tulisan tangan, masih utuh tersimpan di kantor pusat Urantia Foundation di Diversey Parkway 533, Chicago.

Istilah atau nama Urantia adalah cara mereka menyebut nama planet bumi kita ini.  Menurut apa yang tertulis di dalam buku Urantia tersebut, ada banyak galaksi dan planet yang didiami.  Jumlah total planet didiami tidak kurang dari 7 Trilyun planet. Bahkan ada satu ras makhluk yang tidak bernafas (non breathers) yang tinggal dekat sekali dengan Bumi (inhabits a sphere in close proximity to Urantia). Diduga mereka berada di Bulan atau planet lain yang berdekatan dengan Bumi - Mars atau Venus.

Selain itu, informasi teknologi yang disampaikan oleh makhluk roh lewat buku Urantia itu menyebutkan bahwa ada partikel yang lebih kecil dari elektron, yaitu ultimaton. Alam semesta berasal dari ledakan besar pertama yang dilakukan oleh Master Force Organizers yang diutus Tuhan.

Mengenai asal usul Tata Surya, planet-planet terbentuk karena lewatnya sistem dark-matter Angona dekat Matahari, yang menyebabkan tersedotnya sebagian massa Matahari membentuk planet-planet yang jumlahnya 12.

Planet nomor 5 antara Mars dan Jupiter hancur akibat mengorbit terlalu dekat ke Jupiter. Sementara bulan sebenarnya adalah sebuah planet yang "ditangkap"TM oleh Bumi. Pada mulanya, Bumi setelah terbentuk dan memadat, diselimuti air, setelah itu barulah muncul daratan tunggal, yang kemudian terpecah menjadi beberapa benua.
Manusia berevolusi dari tumbuhan primitif, hewan, dinosaurus, mammalia, monyet, manusia purba. Tumbuhan pertama itu adalah rekayasa genetik buatan para Life Carrier yang diutus dari pemerintah Local System.

Manusia hasil evolusi terdiri dari ras merah (indian), kuning (cina), biru (eropa), indigo (negro), hijau, dan orange.

Belakangan ditambah oleh ras ungu (Adam) yang bukan asli Bumi. Ras ungu paling banyak bercampur di Timur Tengah dan dengan ras biru (Eropa-Amerika) serta Cina Utara.Keturunan mereka paling unggul dari genetik : ketahanan fisik, keberanian, kepandaian dan spiritual.

Lebih jauh lagi, diungkapkan bahwa manusia bisa menempuh perjalanan luar angkasa, dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya, menggunakan kendaraan malaikat serafim (enseraphimed).

Dalam pelaksanaannya, manusia "dibungkus"TM dan dibawa dalam kondisi tidur.
Paper 23, halaman 260 menyebutkan bahwa batas maksimum metode serafim ini adalah 558.840 mil per detik dan kecepatan rata-ratanya adalah 550.000 mil per detik.Selain itu Solitary Messenger dan Gravity Messenger bisa melesat jauh lebih cepat lagi.

BAGIAN I: ALAM SEMESTA PUSAT DAN LUAS
Bagian yang terdiri dari 31 paper ini menggambarkan sifat dasar Ketuhanan, realitas Sorga, pengaturan dan kerja semesta pusat dan semesta luas, kepribadian-kepribadian alam semesta, dan takdir puncak setiap mahluk hidup evolusioner. Dokumen-dokumen ini disponsori, dirumuskan, dan dijadikan kedalam bahasa Inggris oleh sebuah komisi yang terdiri dari 24 administrator spiritual yang bertindak sesuai dengan mandat yang diberikan oleh "high deity authorities", yaitu Ancients of Days, yang menginstruksikan pewahyuan ini di Urantia pada tahun 1934 Masehi.

BAGIAN II: ALAM SEMESTA LOKAL
Alam semesta lokal adalah hasil karya Creator Son dari urutan Michael. Semesta terdiri dari 100 konstelasi, masing-masing mencakup 100 sistem. Setiap sistem pada saatnya akan memiliki 1000 planet tempat hidup. Dunia kita, Urantia, termasuk pada sebuah semesta lokal yang kekuasaannya dipegang oleh Michael, Anak Tuhan dan Anak Manusia, yang dikenal di dunia ini sebagai Yesus dari Nazaret. Di dalam alam semesta pusat Bapa Semesta Alam (Tuhan) hadir secara pribadi; di dalam alam semesta, galaksi dan planet Tuhan kita "diwakili" oleh Kuasa Anak-anaknya, sementara dia juga hadir di dalam hati setiap mahluk hidup yang menjadi anak-anaknya yang diwujudkan pada hadirnya Thought Adjuster (Penyearah Pikiran). Duapuluh lima paper yang membentuk Bagian II ini mengungkapkan tentang karir kenaikan manusia setelah menjalani kehidupan awalnya di planet yang berkembang.

BAGIAN III: SEJARAH URANTIA
Sekitar 1,000,000,000 tahun yang lalu Urantia (planet bumi) telah mencapai kira-kira ukuran sekarang. Pada saat itu ditempatkanlah pada registrasi semesta lokal kita, Nebadon, dan diberikan nama, Urantia [hal. 660, par.3]. Ke-63 paper yang membentuk bagian ini menghubungkan sejarah planet kita, perkembangan geologisnya; pembentukan kehidupan; evolusi dan sejarah manusia, perkembangan berbagai peradaban, institusi dan pemerintahan manusia. Disini juga diungkapkan konsep Trinitas, evolusi agama, Roh Tuhan (Thought Adjuster), keselamatan personalitas, dan pemberian-pemberian Michael Kristus. "Urantia is the sentimental shrine of all Nebadon, the chief of ten million inhabited worlds, the mortal home of Christ Michael, sovereign of all Nebadon, a Melchizedek minister to the realms, a system savior, an Adamic redeemer, a seraphic fellow, an associate of ascending spirits, a morontia progressor, a Son of Man in the likeness of mortal flesh, and the Planetary Prince of Urantia. And your record tells the truth when it says that this same Jesus has promised sometime to return to the world of his terminal bestowal, the World of the Cross." [hal. 1319, par. 1]

BAGIAN IV: KEHIDUPAN DAN AJARAN-AJARAN YESUS

Bagian ini terdiri dari 77 paper yang memberikan catatan tahun ke tahun, kehidupan dan ajaran-ajaran Anak Manusia; masa kecilnya, masa muda, dan perjalanan-perjalanan awal yang ditempuh; pelayanan pribadi dan publik yang dilakukan; pemilihan dan pengajaran ke-dua belas murid; pengadilan, kematian, dan kebangkitannya. Biografi Yesus ini mengisi bagian terakhir Buku Urantia. Ketiga bagian pertama dari buku ini merupakan pengantar yang memberitahukan kita, latar belakang semesta, bagi sebuah drama yang sangat memikat tentang kehidupan kemanusiaan-ketuhanan Yesus di planet kita. Penyajiannya maka dari itu tentang gambaran kehidupan yang tidak tertandingi didalam rangka kosmiknya adalah klimaks, kesimpulan akhir yang cocok dari wahyu Urantia.

Kehidupan dan ajaran Yesus dalam bentuknya yang asli orisinil, tidak dibebani oleh tradisi dan dogma, sejauh ini adalah pertolongan yang paling besar yang dapat dimiliki oleh manusia mahluk hidup dari jaman ke jaman untuk mencapai Sorga. "The great hope of Urantia lies in the possibility of a new revelation of Jesus with a new and enlarged presentation of his saving message which would spiritually unite in loving service the numerous families of his present-day professed followers." [hal. 2086, par. 2] "The time is ripe to witness the figurative ressurection of the human Jesus from his burial tomb amidst the theological traditions and the religious dogmas of nineteen centuries.... What a transcendent service if, through this revelation, the Son of Man should be recovered from the tomb of traditional theology and be presented as the living Jesus to the church that bears his name, and to all other religions!" [hal. 2090, par. 3]

Menuju ke sumber http://www.akhirzaman.info

7 Misteri Terbesar Planet Mars

   

Mars dikenal sebagai "bintang api" oleh astronom kuno China. Peneliti masa kini sering menyebutnya sebagai planet merah.

Meskipun puluhan wahana ruang angkasa telah dikirimkan ke Mars, masih banyak hal yang menjadi teka-teki dan memunculkan pertanyaan mengenai planet tersebut. Inilah beberapa misteri Planet Mars yang menarik disimak, seiring dengan rencana NASA meluncurkan wahananya, Mars Science Laboratory Curiosity, ke sana pada 25 November mendatang.

1. Mengapa Mars memiliki dua wajah berbeda?
Para peneliti sejak lama bertanya-tanya mengapa dua sisi Planet Mars memiliki perbedaan yang mencolok? Belahan utara Mars bisa dikatakan datar dan berupa dataran rendah, bahkan termasuk salah satu permukaan paling datar, paling halus di tata surya. Kondisi itu barangkali terbentuk oleh air yang diduga pernah mengalir di permukaan planet merah.

Sementara itu, kebalikannya, belahan selatan Mars memiliki permukaan yang terjal, berkawah, dan sekitar 4 km hingga 8 km lebih tinggi dibanding belahan utara. Bukti-bukti terkini memunculkan perkiraan bahwa perbedaan antara sisi utara dan selatan Mars itu diakibatkan oleh batu raksasa dari ruang angkasa yang menghantam Mars pada masa lalu.

2. Dari mana asal gas metana di Mars?
Metana—molekul organik paling sederhana—pertama kali ditemukan di atmosfer Mars oleh wahana Mars Express milik Badan Antariksa Eropa pada tahun 2003. Di Bumi, sebagian besar gas metana di atmosfer dihasilkan oleh makhluk hidup. Gas metana diduga sudah ada di atmosfer Mars sejak 300 tahun lalu. Artinya, apa pun sumbernya, keberadaan gas tersebut belum lama.

Meski begitu, gas metana bisa juga muncul di luar kehidupan, seperti misalnya dari aktivitas vulkanik. Wahana ExoMars milik ESA yang akan diluncurkan pada 2016 bakal meneliti komposisi kimia atmosfer Mars dan mempelajari keberadaan metana di sana.

3. Di manakah lautan Mars?
Banyak misi ke Mars menemukan bukti-bukti bahwa planet tersebut pernah memiliki kondisi cukup hangat sehingga air tidak membeku dan bisa mengalir di permukaannya. Bukti-bukti itu antara lain berupa wilayah yang seperti bekas lautan, jaringan-jaringan lembah, delta-delta sungai, dan sisa-sisa mineral yang seolah terbentuk oleh air.

Meski begitu, pemodelan iklim Mars belum bisa menjelaskan bagaimana temperatur hangat itu bisa terjadi, mengingat cahaya Matahari jauh lebih lemah dahulu. Ada dugaan, bentuk-bentuk di atas terbentuk bukan oleh air, melainkan oleh angin atau mekanisme lain. Namun masih tetap ada bukti bahwa Mars pernah cukup hangat untuk mendukung keberadaan air dalam bentuk cair, setidaknya di satu tempat di permukaannya.

4. Apakah ada air mengalir di permukaan Mars saat ini?
Meski sebagian besar bukti menunjukkan bahwa air pernah mengalir di permukaan Mars, masih menjadi teka-teki apakah masih ada air yang mengalir di permukaan planet tersebut saat ini. Tekanan atmosfer Mars terlalu rendah, sekitar satu per seratus tekanan di Bumi sehingga air sulit berada di permukaannya. Namun ada jalur gelap dan sempit di lereng-lereng Mars yang memunculkan dugaan bahwa ada air yang mengalir tiap musim semi.

5. Apakah ada kehidupan di Mars?
Wahana pertama yang berhasil mendarat di Mars, Viking 1 milik NASA, memunculkan teka-teki yang masih misterius saat ini: Adakah bukti kehidupan di Mars? Viking adalah wahana yang secara khusus ditugaskan untuk mencari kehidupan di Mars, dan apa yang ditemukan masih menjadi perdebatan hingga hari ini. Wahana itu telah menemukan adanya molekul organik seperti metil klorida dan dichloromethane. Walau demikian, senyawa-senyawa itu bisa jadi merupakan kontaminasi dari Bumi yang terbawa saat wahana bersiap meluncur di Bumi.

Permukaan Mars sendiri sangat tidak bersahabat bagi makhluk hidup dalam hal suhu yang sangat rendah, radiasi, kondisi kering, dan faktor-faktor lain. Walau begitu, ada makhluk-makhluk hidup yang bisa bertahan di lingkungan ekstrem di Bumi, seperti di Lembah Kering Antartika yang dingin dan kering, atau wilayah amat kering di Gurun Atacama di Cile.

Secara teori, selalu ada kehidupan, seperti ada air dalam bentuk cair di Bumi. Kemungkinan pernah adanya lautan di Mars memunculkan pertanyaan apakah pernah ada kehidupan di sana. Bila ada, apakah sampai saat ini makhluk-makhluk hidup itu tetap eksis? Jawaban atas pertanyaan itu mungkin membantu memberikan sedikit pencerahan terhadap pertanyaan seberapa umumkah kehidupan di jagat raya.

6. Apakah kehidupan di Bumi berawal dari Mars?
Meteorit yang ditemukan di Antartika dan berasal dari Mars—terlempar dari planet merah akibat tabrakan kosmis—memiliki struktur serupa dengan batuan yang dihasilkan mikroba di Bumi. Meski penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa struktur itu terbentuk karena proses kimia dan bukan biologi, perdebatan mengenai Mars sebagai asal-usul kehidupan di Bumi masih berlanjut. Beberapa orang masih memegang teori bahwa kehidupan di Bumi berasal dari Mars, dan terbawa ke Bumi bersama meteorit.

7. Bisakah manusia hidup di Mars?
Untuk menjawab apakah kehidupan pernah ada atau masih ada di Mars, barangkali manusia perlu pergi ke sana dan mencarinya sendiri.

Pada tahun 1969, NASA pernah merencanakan misi berawak ke Mars pada tahun 1981 dan membangun stasiun permanen di sana tahun 1988. Namun perjalanan antarplanet itu ternyata menghadapi tantangan ilmiah dan teknologi yang tidak kecil.

Para ilmuwan harus mengatasi berbagai masalah perjalanan antarplanet, seperti makanan, air, oksigen, efek gravitasi mikro, kemungkinan radiasi yang berbahaya, dan kenyataan bahwa astronot yang pergi ke sana akan berada jutaan kilometer dari Bumi sehingga tidak mudah untuk mendapat bantuan bila terjadi sesuatu. Selain itu, mendarat, bekerja, dan hidup di planet lain lalu kembali ke Bumi bukan perkara mudah.

menuju ke sumber http://sains.kompas.com

Mesin Pemecah Partikel CERN Pecahkan Rekor

Mesin pemecah partikel terbesar di dunia yang berada di Jenewa Swiss, baru saja membuat rekor baru.

Pada akhir pekan lalu, alat pemecah partikel raksasa CERN Large Hadron Collider (LHC) memecahkan rekor intensitas cahaya yang dipancarkannya, yang sebelumnya dipegang oleh mesin pemecah partikel milik AS, laboratorium Fermi National Accelerator Tevatron, yang berlokasi di Batavia, Illinois, AS.

CERN Large Hadron Collider (connect.in.com)

Bila pada 2010, peneliti Fermilab hanya mampu menembakkan intensitas cahaya dengan luminositas 4,024 x 1032 cm-2s-1 maka para peneliti di Lab fisika CERN mampu membukukan rekor baru dengan luminositas 4,024 x 1032cm-2s-1.

Seperti dikutip dari situs Physorg, intensitas cahaya diukur dalam luminositas, menunjukkan berapa banyak tubrukan yang terjadi dalam sebuah akselerator partikel. Semakin tinggi luminositas, semakin banyak partikel yang mungkin bisa bertabrakan.

"Intensitas cahaya adalah kunci sukses dari LHC, sehingga ini merupakan langkah yang sangat penting," ujar Director General CERN Rolf Heuer. "Semakin tinggi intensitas, berarti akan semakin banyak data, dan semakin besar peluang terjadinya penemuan," ia melanjutkan.

Mesin pemecah partikel adalah mesin yang sengaja dibuat untuk menubrukkan partikel-partikel. Dengan mesin ini, para ilmuwan ingin membuat sebanyak mungkin tabrakan partikel, untuk menemukan sesuatu yang jarang terjadi.

Misalnya saja partikel Higgs boson, yang selama ini diperkirakan sebagai partikel terkecil pembawa massa. Dalam fisika teori, partikel Higgs boson sering juga dikenal dengan sebutan 'Partikel Tuhan'. Namun, pada prakteknya, partikel tersebut belum juga ditemukan.

Menurut Director for Research and Scientific Computing CERN, Sergio Bertolucci, mengatakan setelah peningkatan kemampuan LHC ada kegairahan baru di kalangan para peneliti. "Ada semacam perasaan kuat bahwa kami sudah dekat dengan sebuah penemuan baru," ujar Bertolucci.

LHC sendiri pertama kali beroperasi sejak 2009 dan dijadwalkan untuk terus beroperasi hingga akhir 2012. Mesin pemecah partikelnya melingkar sepanjang 27 km, berada di bawah permukaan tanah yang berlokasi di perbatasan antara Perancis dan Swiss.

Sementara akselerator partikel Tevatron, Fermilab yang merupakan mesin pemecah partikel terbesar kedua di dunia, hanya memiliki jalur pemecah partikel yang lebih pendek, yakni hanya sepanjang 6,3 kilometer. (sj)

menuju ke sumber http://intermezonews.blogspot.com

CERN: Tahun Depan, Partikel Tuhan Ditemukan

Partikel Tuhan telah lama menjadi buruan para ilmuwan. Pemimpin fasilitas CERN di Jenewa mengklaim akan menemukan partikel itu dalam 12 bulan ke depan.

Selain itu, tiga ilmuwan dari CERN, Fermilab Amerika Serikat (AS), dan KEK Jepang yang terlibat juga mengungkap skeptismenya pada klaim partikel yang mampu melampaui kecepatan cahaya di Large Hadron Collider (LHC).

“Kali ini saya akan membawakan Anda Partikel Tuhan atau pesan bahwa partikel itu memang tak ada,” ujar Direktur Jenderal CERN Rolf Heuer.

Pernyataan itu diperkuat Atsuto Suzuki dari KEK dan Pier Oddone dari Fermilab.

Oddone mengatakan, hasil analisa data dari akselerator Tevatron akan dianalisa kembali untuk beberapa bulan ke depan. Keberadaan partikel ini diyakini menjadi pembentuk semesta setelah Big Bang pada 13,7 miliar tahun silam.

menuju ke sumber http://teknologi.inilah.com


CERN Menantang Anda untuk Menjinakkan Proton

JENEWA, (PRLM).- Large Hadron Collider (LHC) merupakan instrumen kuat untuk menabrak proton. Meskipun dalam ukuran menit, partikel-partikel subatomik memiliki kekuatan besar karena bergerak mendekati kecepatan cahaya melalui terowongan melingkar sepanjang 27 kilometer yang berada di bawah tanah. Jika partikel ini menyimpang sedikit, dapat menyebabkan kerusakan serius pada pemercepat itu sendiri.

Untuk itulah mengapa para ilmuwan harus mengantisipasi pergerakan partikel-partikel tak terduga ini. Fisikawan EPFL Leonid Rivkin dan Igor Zacharov telah mengembangkan sebuah proyek yang memungkinkan siapapun termasuk anda untuk berkontribusi dalam tantangan ini, seperti dipublikasikan dalam siaran pers CERN yang dikutip laman Physorg.com, Senin (24/10).

Memprediksi gerak proton membutuhkan daya komputasi yang besar. Para ilmuwan telah sering mensimulasikan tabrakan-tabrakan pada proton. Secara khusus, mereka dapat memperhitungkan cacat sedikit pun sampai sepersekian milimeter pada 1.232 magnet, yang masing-masing seberat 35 ton. Tantangan tersebut sejauh ini telah berhasil diatasi, karena untuk saat ini tidak ada proton yang menyimpang memecahkan dinding akselerator.

Namun, magnet kuat harus dipasang pada tahun 2020 untuk mengurangi ukuran berkas partikel, dalam rangka meningkatkan ketepatan tumbukan. Dari sudut pandang simulasi, ini adalah sebuah mesin baru. Untuk itulah Igor Zacharov telah menghidupkan kembali program LHC@Home.

Dengan menginstal perangkat lunak sederhana yang berjalan pada sistem operasi Windows, MacOS, atau Linux, siapa pun dapat berkontribusi untuk pengolahan kapasitas pada komputernya.Proyek SixTrack ini, akan berfungsi untuk mencegah proton menabrak dinding LHC pada dekade berikutnya

menuju ke sumber www.pikiran-rakyat.com

Jurang di Asteroid Vesta (dalam lingkaran merah)

NASA
 Jurang di Asteroid Vesta (dalam lingkaran merah)

Wahana antariksa Dawn yang diluncurkan oleh NASA pada 27 September 2007 berhasil menguak misteri asteroid Vesta, salah satu asteroid terbesar di tata surya dengan diameter 515 km.

Setelah berhasil menguak adanya gunung setinggi 24 kilometer di kutub selatan Vesta yang lalu dinobatkan sebagai gunung kedua tertinggi di tata surya, kini wahana tersebut menguak adanya jurang dalam di asteroid itu.

Jurang ini begitu dalam sehingga jika diukur dari permukaan terendah ke tertinggi, kedalamannya adalah 2,5 kali tinggi Gunung Everest, atau sekitar 20 km.

Analisis NASA menunjukkan bahwa jurang tersebut mungkin tercipta karena adanya tanah longsor. Karena gravitasi Vesta sangat kecil, hanya 2 persen dari Bumi, maka diduga longsor itu terjadi secara perlahan.

Waktu terjadinya longsor yang mengakibatkan jurang di asteroid Vesta belum diketahui secara pasti. Namun, membandingkan dengan kawah-kawah di sekitar jurang, kemungkinan jurang ini sudah tua.

Penemuan jurang ini adalah salah satu penemuan Dawn yang mengagumkan. Bulan lalu, wahana Dawn juga berhasil menemukan adanya gunung setinggi 24 kilometer, dan menjadi gunung tertinggi kedua di tata surya.

Wahana Dawn sudah membuntuti Vesta selama 4 tahun. Tahun depan, misi Dawn mempelajari Vesta akan berakhir. Mulai tahun depan, wahana Dawn akan mempelajari Ceres.



source: google

Tanah Asal Peradaban Kuno adalah Asia Tenggara

Hampir semua tulisan tentang sejarah peradaban menempatkan Asia Tenggara sebagai kawasan ‘pinggiran’. Kawasan yang kebudayaannya dapat subur berkembang hanya karena imbas migrasi manusia atau riak-riak difusi budaya dari pusat-pusat peradaban lain, baik yang berpusat di Mesir, Cina, maupun India.

Stephen Oppenheimer berpendapat lain. Dokter ahli genetik yang belajar banyak tentang sejarah peradaban ini malah melihat kawasan Asia Tenggara sebagai tempat cikal bakal peradaban kuno berasal. Munculnya peradaban di Mesopotamia, Lembah Sungai Indus, dan Cina justru dipicu oleh kedatangan para migran dari Asia Tenggara. Oppenheimer. Didukung oleh data yang diramu dari hasil kajian arkeologi, etnografi, linguistik, geologi, maupun genetika.

Rekonstruksi Oppenheimer diawali dari saat berakhirnya puncak Jaman Es (Last Glacial Maximum) sekitar 20.000 tahun yang lalu. Ketika itu, muka air laut masih sekitar 150 m di bawah muka air laut sekarang. Kepulauan Indonesia bagian barat masih Bergabung dengan benua Asia menjadi dataran luas yang dikenal sebagai Paparan Sunda. Namun ketika bumi memanas, timbunan es yang ada di kutub meleleh dan mengakibatkan banjir besar yang melanda dataran rendah di berbagai penjuru dunia.

Data geologi dan oseanografi mencatat setidaknya ada tiga banjir besar yang terjadi pada sekitar 14.000, 11.000, dan 8,000 tahun lalu. Banjir besar yang terakhir bahkan menaikkan muka air laut hingga 5-10 meter lebih tinggi dari yang sekarang. Yang paling parah dilanda banjir adalah Paparan Sunda dan pantai Cina Selatan. Paparan Sunda malah menjadi pulau-pulau yang terpisah, antara lain Kalimantan, Jawa, Bali, dan Sumatera. Padahal, waktu itu kawasan ini sudah cukup padat dihuni manusia prasejarah yang berpenghidupan sebagai petani dan nelayan. Bagi Oppenheimer, kisah ‘Banjir Nuh’ atau ‘Benua Atlantis yang hilang’ tidak lain adalah rekaman budaya yang mengabadikan fenomena alam dahsyat ini. Di kawasan Asia Tenggara, kisah atau legenda seperti ini juga masih tersebar luas di antara masyarakat tradisional.

Ketika banjir melanda, terjadi diaspora para penghuni kawasan ini. Mereka menyebar ke Barat hingga India dan Mesopotamia, ke Timur lalu menghuni Kepulauan Pasifik, dan ke Utara sampai ke Cina dan Jepang bahkan terus menyeberang ke Amerika lewat Selat Bering. Menurut Oppenheimer, diaspora ini cocok dengan rekonstruksi linguistik terbaru versi Johanna Nichols yang menyatakan bahwa Asia Tenggara sebagai pusat persebaran bahasa-bahasa dunia setelah akhir zaman Es. Ini tentu saja amat bertentangan dengan teori yang umum dianut, yang meletakkan tempat asal bahasa-bahasa Asia Timur (Tibeto-Burma, Tai-Kadai, Austroasiatik dan Austronesia) di timur Himalaya, tempat sungai-sungai besar di daratan Asia berhulu. Namun, Oppenheimer juga merujuk sintesis dari empat pakar arkeologi yang meyakini bahwa kawasan ex- Paparan Sunda adalah pusat diaspora manusia pada akhir zaman Es.

Petunjuk genetika pun membuktikan bahwa penduduk Asia Tenggara sudah menghuni kawasan ini paling tidak sejak akhir Kala Pleistosen, dan tidak banyak mendapat aliran gen baru dari daratan Asia. Oppenheimer yakin, ‘Orang Asli’ yang kini bermukim di Semenanjung Malaya adalah sisa penduduk asli Paparan Sunda yang ‘tetap tinggal di rumah’ ketika keluarga lainnya migrasi. Artinya, migrasi terjadi dari kawasan Kepulauan Asia Tenggara ke Daratan Asia, dan bukan sebaliknya. Jadi, migrasi penutur bahasa Austronesia pun bukan dari Cina Selatan-Taiwan ke Kepulauan Filipina-Indonesia lalu ke Pasifik dan Madagaskar seperti yang disintesiskan oleh ahli bahasa Robert Blust maupun ahli arkeologi Peter Bellwood. Justru dari Kepulauan Indonesia-lah, para penutur Austronesia berasal.

Bagi Oppenheimer, orang Sumeria yang menjadi peletak dasar peradaban di Mesopotamia adalah orang Asia Tenggara. Kesamaan benda-benda Neolitik yang muncul di Asia Tenggara dan Mesopotamia sekitar 7.500 tahun lalu menjadi salah satu bukti. Ciri fisik orang Sumeria yang bermuka lebar (brachycepalis) dan wajah tipikal ‘orientalis’ patung-patung wanita Sumeria bisa jadi bukti lainnya. Malahan, tokoh legenda Uthnapishtim, yang dalam wiracarita Gilgamesh dan daftar raja-raja Sumeria disebut sebagai satu-satunya orang yang selamat dari banjir besar, sehingga dianggap prototipe ‘Nabi Nuh’, tidak lain adalah personifikasi migran dari Asia Tenggara. Dalam legenda Babilonia, kedatangan migran Asia Tenggara direkam dalam kisah tujuh orang bijak yang datang dari laut (Timur) membawa berbagai keterampilan dan pengetahuan baru. Kisah seperti ini juga terdapat di Hindukush (pusat peradaban Indus kuno) dan dimuat dalam Buku Kematian Mesir kuno. Sementara itu, dalam berbagai varian, legenda ini masih tersebar luas di Kepulauan Nusantara hingga Pasifik.


Oppenheimer tidak berhenti sampai di situ. Ia mengungkapkan bahwa kisah bertema penciptaan Adam-Hawa hingga sengketa Kaen-Habel ternyata tersebar luas di Asia dan Pasifik. Di New Zealand, orang Maori menyebut wanita pertama sebagai ‘Eevee’. Dalam berbagai mitos di kawasan ini, manusia pertama dikisahkan dibuat dari lempung merah. Kisah sengketa dua saudara kandung juga populer di Papua Nugini dengan tokoh bernama Kullabop dan Manup. Karena itu, Oppenheimer yakin kisah Kejadian Dunia (Genesis) aslinya berasal dari Asia Tenggara, sehingga ia menganggap Asia Tenggara sebagai ‘Taman Firdaus’ (Eden in the East).

Teori hiper-difusionisme pun disusun dari paralelisme data arkeologi, organisasi sosial, religi, dan ciri etnografi lain yang terdapat di berbagai penjuru dunia (Trigger, 1989). Kalau dalam cara meyakinkan pembacanya, karya Oppenheimer ini mirip dengan karya-karya Eric von Daniken, yang menganggap peradaban manusia di bumi ini sebagai hasil transfer iptek dari mahluk angkasa luar !

Seperti von Daniken, Oppenheimer juga menggunakan penggalan-penggalan data arkeologi yang diramu dengan beragam hasil kajian ilmiah bidang lainnya. Gaya penyajiannya yang ilmiah populer membuat buku ini enak dibaca. Karya seperti ini dikenal sebagai pseudo-archaeology.
Membaca buku Oppenheimer memang mengasyikkan, khususnya bagi mereka yang berwawasan ‘posmo’. Nuansa dekonstruksi yang kuat dalam buku ini bisa membuat mereka sulit berhenti membaca. Hampir di tiap bagian ada kontroversi, yang kemudian dipecahkan dengan cerdik.. Apalagi, data yang dipakai amat mutakhir, termasuk data paling baru yang dikumpulkan si penulis sendiri saat ia praktek sebagai dokter di desa-desa terpencil Asia Tenggara dan Papua Nugini

lihat di sumbernya ; http://yasirmaster.blogspot.com/

Ilmuan NASA :Pecahkan Misteri Kosmis 2000 Tahun

Pengamatan inframerah baru dari dua teleskop ruang angkasa NASA telah memecahkan teka-teki yang membingungkan para ahli astronomi China kuno hampir 2.000 tahun yang lalu.

Astronom China mencatat sebuah "guest star" misterius yang muncul di langit malam di AD 185. Peristiwa kosmik kuno, yang digambarkan dalam buku sejarah China "Book of the Later Han," hanya ditentukan oleh para ilmuwan pada tahun 1960 sebagai pengamatan yang pernah tercatat pertama dari supernova. Sekarang pengamatan dari Space Telescope NASA spritzer dan Survei Explorer Medan Wide-Inframerah telah menunjuk bintang yang para astronom China lihat 2.000 tahun yang lalu.

"Saya pikir ini sangat menarik bahwa kita sekarang dapat mengatakan dengan pasti, tetapi kepastian tidak mutlak, bahwa RCW 86 adalah sisa 185 AD," kata Jacco Vink dari Universitas Utrecht di Belanda, yang mempelajari sisa-sisa supernova di 2006.

Supernova itu mudah diamati karena RCW 86 diledakkan di sebuah wilayah yang bebas dari debu ruang dan gas. Ledakan ini memungkinkan untuk perjalanan jauh lebih cepat dan lebih jauh dari yang akan dinyatakan.

"Ini sisa supernova menjadi benar-benar besar, sangat cepat," kata Brian Williams, seorang astronom di North Carolina State University di Raleigh, dan penulis utama studi tersebut. "Ini dua sampai tiga kali lebih besar dari yang kita harapkan untuk sebuah supernova yang meledak disaksikan hampir 2.000 tahun yang lalu. Sekarang, kami telah mampu akhirnya menentukan penyebabnya."

RCW 86 terletak sekitar 8.000 tahun cahaya dari Bumi dan merupakan supernova Type1a yang dipicu oleh kematian dari sebuah bintang kerdil putih.

"Sebuah bintang kerdil putih seperti bara asap rokok yang terbakar habis," kata Williams. "Jika Anda menuangkan bensin di atasnya, itu akan meledak."

Data dari Teleskop spritzer dan WISE mampu membersihkan misteri mengapa supernova itu begitu besar. Penelitian ini mengungkapkan bahwa bintang kerdil putih dapat membuat daerah rongga-seperti kosong dalam ruang sekitar itu sendiri sebelum meledak dalam acara supernova. Rongga akan menjelaskan mengapa sisa-sisa RCW 86 tersebar di daerah yang relatif lebih besar dari ledakan serupa. Ketika ledakan terjadi, rongga memperbolehkan materi dari bintang untuk mengeluarkan tanpa halangan dari debu ruang dan gas.

NASA masuk dalam berita cukup banyak akhir-akhir ini, jadi kami menyusun foto yang menyoroti berita dari lembaga ruang angkasa.

lebih lengkapnya kunjungi http://id.ibtimes.com

Insiden ufo Versi inggris

Di Amerika Serikat (AS), para peneliti UFO dan orang biasa gemar berbicara tentang apa yang terjadi di Roswell, New Mexico pada bulan Juli 1947. Hal itu sudah menjadi bagian dari cerita rakyat Amerika. Namun sesuatu yang juga sangat aneh terjadi di Suffolk, Inggris pada bulan Desember 1980 dan dikenal dengan “Roswell Inggris”. Terletak kira-kira delapan mil timur Ipswich, Inggris, Hutan Rendlesham meliputi area seluas 3.700 acre (sekira 1719 hektar). Hutan tersebut juga terletak di dekat pangkalan militer, yang disebut dengan RAF (Royal Air Force) Bentwaters dan RAF Woodbridge. Pada tahun 1980, masing-masing pangkalan itu digunakan oleh Angkatan Udara AS dan berada di bawah komando Kolonel Gordon E. Williams. Ingat, waktu itu adalah masa Perang Dingin dan ada banyak orang Amerika yang ditugaskan di Inggris pada waktu itu.

Kira-kira pada pukul tiga pagi pada 26 Desember 1980, seorang petugas patroli keamanan yang berada di dekat Gerbang Timur di RAF Woodbridge melaporkan melihat sebuah benda terbang aneh di kegelapan hutan. Mulanya, petugas tersebut melihat sejumlah cahaya aneh yang bergerak melewati pepohonan, sebagaimana halnya cahaya terang dari obyek yang tidak dikenal.

Beberapa waktu kemudian setelah pukul 4 pagi, polisi setempat juga dihubungi untuk ke tempat tersebut namun ia melaporkan bahwa cahaya yang dapat dilihat hanyalah cahaya yang berasal dari sebuah mercu suar yang berada di dekat pangkalan.

Beberapa pilot yang berada di sana malam itu lalu mengaku melihat sebuah obyek metalik yang berbentuk seperti kerucut dan tertutupi kabut kuning. Benda itu dilaporkan melayang di atas area terbuka di dalam hutan. UFO tersebut mendenyutkan cahaya merah di bagian atas dan serangkaian cahaya biru di bagian bawahnya. Salah seorang pilot mengklaim telah melihat roda pendaratan berbentuk segitiga pada obyek tersebut dimana obyek itu meninggalkan tiga jejak di tanah yang dilihat pada keesokan harinya.

Para pilot juga melaporkan bahwa obyek melayang yang aneh itu nampak bergerak menjauhi mereka ketika mereka mendekatinya. Para pilot mengikuti obyek tersebut sepanjang obyek itu melayang di atas padang di dekatnya. UFO tersebut lalu menghilang di langit malam, demikian tulis sebuah situs.

Pada saat istirahat siang, para pilot kembali ke area terbuka kecil di hutan tersebut dimana UFO itu pertama kali terlihat. Mereka menemukan tiga jejak kecil dengan pola segitiga, juga tanda bekas terbakar dan dahan yang rusak di pohon-pohon di dekatnya. Mereka juga menemukan radiasi dengan tingkat sangat tinggi di tempat dimana dahan-dahan rusak. Pada pukul 10.30 pagi, polisi setempat dihubungi kembali, kali ini agar melihat jejak-jejak di atas tanah. Polisi Inggris menyimpulkan bahwa jejak-jejak itu kemungkinan berasal dari sejenis hewan, demikian menurut situs tersebut.

Pada 28 Desember malam, Letkol Charles Halt, yang waktu itu menjabat sebagai wakil komandan pangkalan, membentuk sebuah tim besar pilot untuk menyelidiki penampakan tersebut dan berharap dapat mengakhiri rumor.

Sebaliknya, Halt dan timnya menyelidiki UFO lainnya. Mereka menduga telah berjumpa dengan sebuah “cahaya seperti matahari berwarna merah” yang bergerak dan berdenyut kira-kira di hutan Rendlesham. UFO tersebut kemudian memisahkan diri menjadi lima obyek putih dan menghilang di langit malam. Segera setelah itu, para pilot memperhatikan tiga obyek seperti bintang yang bermanuver di langit, yang kadang menyorotkan cahaya ke bawah.

Ketika dalam penyelidikan, sebuah cahaya yang menyorot terlihat melewati padang menuju timur, hampir satu jalur dengan rumah pertanian di sekitar tempat itu. Halt juga merekam ceritanya tentang apa yang ia lihat waktu itu dengan menggunakan tape recorder.

Menurut salah sebuah keterangan, makhluk alien kecil dengan kepala melengkung seperti kubah diduga keluar dari UFO dan Kolonel Gordon Williams berkomunikasi dengannya menggunakan bahasa isyarat, seperti yang ada di film “Close Encounters of the Third Kind”. Bagaimanapun, cerita ini datang dari rumor yang tidak jelas.

Sebagai bagian dari legenda insiden Hutan Rendlesham, para pilot diduga diwawancarai dan diperintahkan oleh atasan mereka untuk tutup mulut tentang apa yang mereka lihat. Salah satu saksi mata mengkalim telah diperintahkan untuk menandatangani sebuah dokumen yang menyatakan bahwa UFO terebut adalah sungguh sebuah cahaya mercu suar.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah saksi mata tampil menceritakan apa yang mereka lihat. Tayangan dari AMerika “Unsolved Mysteries” dan “UFO Hunters” dari History Channel telah membuat acara mengenai peristiwa Hutan Rendlesham. Para jurnalis Inggris juga melihat apa yang terjadi.

Kini, hutan tersebut nampak berbeda dengan tahun 1980 karena badai besar yang menghantam Inggris pada tahun 1987. Namun, di sana ada jejak UFO yang memberitahukan kepada para pengunjung mengenai apa yang terjadi pada malam yang dingin di bulan Desember 1980.